Ong selalu mencoba memosisikan diri sebagai mata air yang menggiring siapa pun untuk datang dan menimba pengetahuan darinya, baik melalui sejumlah esai yang ditulisnya maupun percakapan langsung seperti pengalaman Achdian.
Selain itu, sirkulasi udara yang baik penting untuk kenyamanan penghuninya. Beberapa orang sudah datang untuk berkonsultasi dan saya pikir sudah ada ketertarikan
Artikel bisa dimuat dalam rubrik Suara Kampus atau rubrik terkait lainnya. Redaksi berhak menyunting naskah tanpa mengubah isi. Naskah yang dimuat akan diberi imbalan. Artikel silakan kirim ke email: [email protected]
Selain perjuangan, dokumenter ini juga membahas bahwa bertani bukan hanya sekadar bisnis melainkan budaya. Faktanya masih banyak petani yang masih mempertahankan bisnis bertani keluarga multigenerasi mereka layaknya Marty Travis.
Kehadirannya di berbagai acara juga sama penting dengan kemunculan esainya di berbagai koran, majalah mingguan, ataupun jurnal dalam dan luar negeri. Popularitas dan pesonanya setara dengan wajah para pesohor yang setiap hari terpampang di berbagai media nasional. Itulah Ong.
Kita berharap minute sixty one tahun UUPA mampu memberikan harapan dalam penyelesaian konflik agraria di Indonesia khususnya diDairi.
Menurutnya untuk menilai secara rinci risiko runtuhnya bendungan tailing, diperlukan informasi geologis di lokasi bendungan yang diusulkan dan PT DPM tidak menyediakan informasi tersebut sama sekali.
Sumber daya alam yang sangat melimpah menjadi potensi pengembangan pertanian yang merupakan sumber kehidupan mayoritas klik disini masyarakat kabupaten Dairi.
Matahari, sebagai sumber kehidupan di bumi, kini juga menjadi solusi utama dalam menciptakan energi terbarukan. Panel surya memanfaatkan sinar matahari klik disini untuk menghasilkan listrik tanpa emisi gasoline rumah kaca.
Memiliki pesan-pesan moral Amanat sesuai dengan inti cerita. Amanat disampaikan baik tersurat maupun tersirat Amanat disampaikan secara wajar tidak mengguru (four)
Setidaknya ada dua wilayah studi sejarah yang ditekuni Ong, yakni sejarah sosial dan sejarah politik. Kedua wilayah ini selalu mewarnai hampir semua esai Ong sepanjang kariernya sebagai sejarawan dan ilmuwan sosial. Fokus studi Ong ini menunjukkan bahwa dunia perdesaan Jawa sangatlah penting dalam memahami kolonialisme sekaligus dinamika yang terjadi di dalamnya menyangkut hubungan antarkelompok sosial yang ada, baik di tingkat elite maupun masyarakat.
Sejarawan ini selalu mencoba membagi pengetahuan yang dimilikinya tentang kesejarahan hingga ke hal-hal kecil atau dipandang sepele dan remeh-temeh seperti ketika dia berbicara ihwal tali-temali antara kolonialisme dan dapur, atau saat bertutur tentang pencurian gorden dan kaitannya dengan perjagoan serta kekuasaan. Dalam hal itu, seperti juga dipahami Andi Achdian, Ong seolah mengajak siapa pun untuk memahami sejarah agar tidak berhenti pada sebuah peristiwa semata yang tidak memberi makna atau kaitan apa pun dengan masyarakat atau kekuasaan. Dia juga menekankan pentingnya membaca sejarah dari “bawah” untuk memahami persoalan di tingkat elite atau lingkup kekuasaan yang lebih luas, seperti yang ditulisnya tentang fenomena bromocorah atau dinamika relasi priyayi-petani dalam politik lokal di Madiun.
Maka pada tanggal 22 Februari, masyarakat mendatangi kantor kepala desa untuk mempertanyakan lebih jelas kenapa bisa ada plang dan portal di lahan masyarakat. Massa aksi memenuhi halaman kantor desa.
Nggak hanya jadi teman aja buku ini, tetapi juga dapat penggambaran tentang penjajahan juga. Selain itu juga pastinya ada pesan moral ya, buat dijadikan hikmah bagi kita sebagai pembaca